PEMBENIHAN IKAN HIAS ANGEL PIYAMA
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :
ROMI ANDRIAN
NIM :
09C10432053
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
TEUKU UMAR
MEULABOH
ACEH BARAT
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pada
beberapa waktu sekarang ini, ikan hias air laut mulai memiliki pangsa pasar
tersendiri. Permintaan yang terus meningkat dan harga yang bervariasi dari
harga murah sampai mahal. Harga untuk ikan hias angel piyama (Euxiphipops
navarchus) di pasaran ikan hias cukup tinggi dan biasanya eksportir membeli sesuai dengan
ukurannya yaitu berkisar antara Rp 90.000 - Rp120.000. Hal ini ditakutkan dapat
memicu perburuan yang tak terkendali akan ikan hias jenis ini di alam khususnya
di wilayah Maluku.
Di sisi
lain, minimnya informasi yang menyangkut teknologi pembenihan dari ikan hias
angel piyama menyebabkan belum adanya pihak yang mencoba berkecimpung dalam
kegiatan pembenihan ikan hias angel piyama. Untuk mengantisipasi perkembangan
kegiatan pembenihan ikan hias ke depan, maka Balai Budidaya Laut Ambon mencoba
untuk melakukan suatu upaya langkah awal dalam usaha pembenihan ikan hias angel
piyama yaitu dengan melakukan usaha domesikasi ikan hias angel piyama dalam lingkungan
(bak) pemeliharaan dan ke depannya diharapkan ikan tersebut dapat dijadikan
induk yang siap untuk kegiatan pemijahan.
1.2. Tujuan
Tujuan
dari kegiatan ini adalah :
Mencari calon induk ikan hias angel piyama yang sehat,
Mendapatkan teknologi yang tepat dalam penanganannya ikan hias angel piyama
1.3. Sasaran
Sasaran
yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah untuk menekan angka kematian dan terhindar dari serangan penyakit
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Klasifikasi dan morfologi
Ikan
angel piyama termasuk dalam keluarga ikan angel dari family Pomacanthidae. Ikan
angel banyak ditemukan di perairan terumbu karang dangkal di daerah tropic
atlantik, india dan paling banyak di perairan lautan pasifik bagian barat.
Famili ikan ini terdiri dari tujuh genus yang beranggotakan kurang lebih 86
spesies. Ikan angel merupakan ikan perenang lambat dan aktif pada siang hari di
antara terumbu karang untuk mencari makanan. Adapun klasifikasi dari ikan angel
piyama adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Klass : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Pomacanthidae
Genus : Pomacanthus
Spesies : Pomacanthus navarchus / Euxiphipops
navarchus
Ikan
angel piyama yang telah dewasa biasanya setelah mencapai ukuran 18 sampai 25.5
centimeter. Ikan ini memiliki ciri paduan warna yang mencolok, warna biru pada
bagian kepala dan bagian depan bawah tubuh sedangkan pada bagian sirip dada,
sirip anus serta pangkal ekor mempunyai warna biru menyala pada bagian tepinya.
2.2. Habitat dan daerah persebaran
Ikan
angel piyama merupakan ikan hias laut yang sering dijumpai pada daerah terumbu
karang di perairan indo-australian dan Samudra Hindia seperti Indonesia,
Australia dan Papua Nugini. Ikan ini kebanyakan hidup pada kedalaman 3 sampai
30 meter dari permukaan laut, Ikan angel piyama mempuyai sifat / perilaku
penguasa daerah (teretorial behavior) dimana ikan jenis ini cenderung suka
untuk hidup sendiri dan menguasai daerah karang sebagai daerah kekuasaannya.
Ikan jenis ini sering menjadi galak terhadap ikan jenis lain yang memasuki
daerah kekuasaannya dan terkadang merusak cangkang kerang dan terumbu karang.
Di
alam, ikan angel ini menyukai dan tumbuh baik pada perairan terumbu karang yang
bening dengan suhu berkisar 24 sampai 26 derajad Celsius. Derajad pH air
berkisar 8.3 samapai 8.4 dan salinitas berkisar 33 sampai 34 ppt.
2.3. Makanan
Ikan angel piyama termasuk jenis hewan
omnivora, ikan ini sering memakan karang, sponge dan organism kecil lainnya
yang hidup di karang. Terkadang ikan ini juga memakan makanan jenis lain
seperti udang-udangan, daphnia dan terkadang ikan ini juga memakan beberapa
jenis alga yang ada disekitarnya. Bahkan ikan ini jika dipelihara di bak/
tempat pemeliharaan terkontrol dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan
memakan jenis makanan yang kita berikan.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Pelaksanaan
Metode
pemeliharaan ikan angel piyama dibagi dalam beberapa tahapan, antara lain :
1. Persiapan tempat dan peralatan seperti bak, selter untuk ikan,
intalasi air laut dan aerasi.
2. Ikan diperoleh dari hasil tangkapan alam, terlebih dahulu diaklimatisasi.
3. Pengadaan dilakukan secara bertahap hingga diperoleh jumlah ikan
sebanyak sebanyak yang diperlukan.
4. Ikan berukuran 100-200 gram/ekor.
5. Seleksi ikan sesuai dengan ukuran dan kesehatan.
6. Pemberian pakan pellet diberikan 2-3 kali sehari secara adlibitum.
7. Melakukan pemeriksaan kesehatan ikan dan melakukan tindakan
perawatan terhadap ikan yang terserang penyakit.
8. Pencatatan data SR ikan dan pengamatan kualitas air pemeliharaan.
9. Pencucian bak pemeliharaan 2 kali dalam1 bulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
|
Angel piyama
|
Hasil
yang dicapai dari kegiatan ini adalah calon induk ikan angel piyama yang dipelihara lingkungan pemeliharaan
(bak)hingga akhir tahun mencapai SR 58%. Kematian ikan angel piyama sebanyak
42% disebabkan oleh serangan white spot dan luka-luka akibat saling serang.
Pengobatan terhadap serangan white spot dilakukan dengan perendaman ikan pada
larutan Cupri sulfat 1 – 2 ppm selama 1 jam. Diketahui bahwa ikan jenis ini
termasuk ikan agresif terhadap ikan lain. Untuk itu, perlu adanya
teknik/penanganan untuk mengurangi perkelahian antar ikan. Salah satu cara
dengan penjarangan dan pemberian selter (tempat bersembunyi). Secara umum ikan
angel piyama dapat dipelihara di bak terkontrol, dan dapat beradaptasi dengan
lingkungan baru, hal ini dapat lihat dari respon positif terhadap pakan baru
(pellet) yang diberikan.
Adapun kualitas air dalam bak pemeliharaan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No
|
Kualitas air
|
Hasil pengukuran
|
1
|
Suhu (OC)
|
27-29
|
2
|
Salinitas (ppt)
|
32-33
|
3
|
Derajad Keasaman
|
7,8-8,2
|
4
|
Oksigen terlarut (ppm)
|
4-5
|
Dari
nilai diatas, untuk kualitas air pemeliharaan ikan angel piyama masih dalam
kisaran wajar untuk usaha pembudidayaan ikan laut. Hanya saja pada bulan dengan
intensitas hujan yang tinggi kualitas air cenderung menurun. Hal ini diduga
sebagai pemicu serangan white spot disamping nafsu makan ikan menjadi menurun.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari
kegiatan ini adalah Ikan angel fish dapat dipeliharaan di bak pemeliharaan hanya saja
tingkat kelulusan hidupnya masih kurang, penyebab kematian dari ikan adalah
serangan white spot dan luka karena saling serang.
Saran
Saran yang dapat kami rekomendasikan
adalah, dalam pemeliharaan ikan angel piyama di bak, diperlukan bak yang
beukuran besar dan luas serta dilengkapi tempat persembunyian bagi ikan dan
juga perlu diperhatikan kepadatan tebar ikan karena mengingat ikan tersebut
merupakan ikan penguasa daerah.
DAFTAR
PUSTAKA
Burgess,
W. et all., 1990. Atlas of Marine Aquarium Fishes, Second Edition. TFH
Publication. Sidney-Australia
Emmens,
C.W., 1988. Marine Fishes and Invertebrates in Your Own Home. TFH Publications.
Sydney-Australia
Richard, B., Rickajzen, S., Barker, J.
2007. Ocean, Revealing The Secrets of The Deep. Atlantic Publishing. UK. Pg 210
www.wikipedia.com